“Sebuah kalimat pendekpun butuh SPASI untuk dapat dinikmati menjadi tulisan”
Wahai sahabat pena…
Apa jadinya jika sebuah kalimat ditulis tanpa adanya sebuah
spasi, tentu kalimat itu akan tampak begitu membingungkan bukan? bahkan
terlihat sangatlah semerawut dan membosankan. Yang setuju angkat
tangan.🙂
Sebagai seorang penulis atau hobby menulis. Pastinya tahu bahwa
fungsi spasi adalah memisahkan kata demi kata yang dituliskan. Spasi
membuat keteraturan dan kenikmatan dalam sebuah kalimat. Sehingga kita
sebagai penulis dapat menikmati sebuah tulisan yang baik.
Pernahkah berfikir tentang kehidupan kita?
Jika kehidupan kita diibaratkan spasi maka setiap orang pasti memerlukan rehat dan jeda.
Terkadang sebuah spasi berada dalam garis kehidupan yang panjang, karena hidup tak selalu berjalan di atas garis lurus dan bergelombang.
Terkadang sebuah spasi berada dalam garis kehidupan yang panjang, karena hidup tak selalu berjalan di atas garis lurus dan bergelombang.
Karena garis di jalanan pun tak melulu menyatu, ada yang terputus-putus, ada juga yang menikung.
Ada kalanya sebuah rehat menyela, agar kita berjarak, dan memandang lebih jernih.
Ada kalanya sebuah rehat menyela, agar kita berjarak, dan memandang lebih jernih.
Waktu kita untuk Beribadah adalah bagaikan spasi dalam sebuah
tulisan. Rutinitas hidup tanpa ibadah sangatlah membosankan dan terlihat
begitu rumit, bahkan membuat kita tidak cukup mengerti terhadap
kehidupan kita sendiri yang begitu kompleks.
Dengan beribadah kita akan mengingat Allah, mengingat apa tujuan kita
dilahirkan di dunia, mengingat dosa-dosa yang dilakukan, dan mengingat
apa yang kita cari dalam hidup, sehingga kehidupan akan lebih
teratur, tidak membingungkan dan tidak semerawut layaknya sebuah tulisan
tanpa spasi.
Spasi adalah jeda yang bisa membuat kita untuk bisa berfikir dari sebuah perjalanan hidup di dunia.



No comments:
Post a Comment